Cuaca ekstrim (hujan lebat disertai angin kencang dan petir) di hampir sebagian besar wilayah Nusa Tenggar Timur (NTT) sejak Sabtu lalu (03/04) menyebabkan gelombang tinngi dan banjir bandang. Sebanyak 44 jiwa dinyatakan meninggal dunia dan 7 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Melansir laman Pos-Kupang.com, banjir terparah dan longsor besar terjadi di Desa Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur dan Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur pada Minggu (04/04) sekitar pukul 02.00 WITA.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melaporkan ratusan pemukiman warga hanyut tersapu banjir, puluhan rumah di Desa Lamanele tertimbun lumpur, dan jembatan di Desa Waiburak putus.
Puluhan warga diperkirakan masih tertimbun tanah longsor dan masih terus dalam proses pencarian. Namun keterbatasan alat berat menyebabkan proses pencarian menjadi terhambat.
Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC), berupaya membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana di seluruh Indonesia, melalui 3 Program Utama.
Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
Upaya meminimalisir risiko dan kemungkinan terjadi kerugian baik secara material maupun non material melalui pelatihan secara bertahap untuk membangun kesadaran dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.